Sipendik.com – Sampah merupakan buangan yang sudah tidak diperlukan kembali, apakah Anda setuju dengan pernyataan tersebut? Tentu tidak, sipendik punya solusi untuk memanfaatkan sampah. Ada dua jenis sampah yaitu sampah organik dan anorganik, yang akan kita bahas saat ini adalah sampah organik. Bisnis kompos merupakan bisnis rumahan yang menjanjikan, dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan, murah dan ramah lingkungan namun dapat menghasilkan barang yang bernilai ekonomis berupa pupuk kompos.
Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organic organik. Cara pembuatannya pun tidak terlalu rumit, murah, serta tidak perlu banyak peralatan atau tempat luas. tidak memerlukan tempat luas dan tidak memerlukan banyak peralatan dan biaya, lagi pula jika sampah tidak dimanfaatkan hanya akan menjadi sumber penyakit.
Manfaat kompos
Kompos mempunyai manfaat untuk memperbaiki struktur tanah sehingga zat-zat makanan yang diperlukan tumbuhan semakin tersedia lebih banyak. Selain itu, mikroba yang ada dalam kompos akan membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman.
Kelebihan bisnis kompos
- Bahan mudah dan murah didapatkan
- Pembuatan bisa dalam jumlah besar sehingga semakin banyak produksi akan semakin banyak potensi penjualan
- Dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah
Kendala usaha
- Waktu pengomposan yang cukup lama
- Setiap seminggu sekali dilakukan pengecekkan kematangan kompos
Kunci sukses bisnis kompos
Kunci sukses peluang bisnis kompos ini terletak pada produk pupuk kompos yang Anda buat, dengan kriteria kompos berwarna seperti tanah, tidak berbau, fisik hancur adalah kompos yang berkualitas
Tips memulai usaha
- Belilah bahan-bahan seperti komposter, pipa PVC, dan kapur tohor
- Mulailah mengumpulkan sampah organik yang ada dirumah Anda yang berasal dari pepohonan di pekarangan Anda
- Lakukan usaha ini dengan dasar ingin mengurangi pencemaran akibat sampah
Tips promosi
- Pasang papan didepan rumah Anda bertuliskan bahwa Anda menjual pupuk kompos supaya masyarakat tahu
- Menyebarkan brosur tentang pupuk kompos buatan Anda beserta kelebihan-kelebihan yang dimiliki pupuk kompos yang Anda buat
- Sebarkan dimedia sosial yang Anda punya
Alat dan bahan
Alat
- Komposter
- Pengaduk
- Pipa PVC
- Plastik transparan
- Tali rafia panjang
- Pisau (jika diperlukan)
Bahan
- semua sampah yang tergolong limbah organik bisa digunakan sebagai bahan, seperti sisa sayur, buah, sisa makanan, sisa dapur, bahkan limbah organik dari kebun.
- Kotoran hewan yang sudah kering atau tanah
- Kapur tohor
- air
Cara pembuatan kompos
- memotong sampah dedaunan atau sampah organik dengan tujuan mempercepat kematangan kompos
- masukkan sampah yang sudah dipotong kedalam komposter ukuran 40 lt kira-kira hingga setinggi 30cm
- perciki sampah dengan air sekitar 250 ml air
- menaburkan kotoran hewan kering atau tanah diatasnya secara merata
- menaburkan kapur tohor hingga merata dengan tujuan menyeimbangkan pH
- menancapkan pipa PVC tegak lurus kedalam komposter
- tutup komposter dengan plastik transparan yang diberi lobang ditengahnya dengan luas yang sama dengan diameter pipa PVC
- lakukan pengadukan setiap seminggu sekali
- panen kompos yang sudah matang dengan ciri : volume kompos yang dibuat 1/3 bagian, warna seperti tanah, tidak berbau, fisik hancur
- keringkan kompos dengan cara mengangin-anginkan
- lakukan pengemasan dengan memberi merk yang Anda tentukan sendiri
- kompos siap dipasarkan
Asumsi Pengeluaran
Komposter 40 lt | Rp 30.000 |
Pipa PVC 1m | Rp 5000 |
Kapur tohor /kg (bisa digunakan 6 bulan) | Rp 20.000 |
Jumlah | Rp 55.000 |
Asumsi Pendapatan
Harga kompos per kg = Rp 1500
Jika setiap seminggu sekali menghasilkan kompos sebanyak 8 kg maka setiap bulan menghasilkan 8kg x 4 = 32 kg kompos matang
Sehingga pendapatan per bulan = 32 kg x Rp 1000 = Rp 32.000 sehingga selama 2 bulan sudah bisa balik modal, lebih baik lagi jika dilakukan penambahan komposter supaya dapat menghasilkan kompos matang yang banyak.
Demikianlah artikel kami seputar Bisnis Kompos Modal Kecil , Semoga bermanfaat
Baca juga artikel kami sebelumnya: Peluang Usaha Multi Level Marketing (MLM)