Sipendik.com – Kali ini sipendik akan membagikan info seputar Trik Sukses Budidaya Jahe Merah. Sebenarnya, apa alasan mendasar kita untuk budidaya jahe merah? pastinya alasan utama kita adalah cepat menghasilkan profit dan tingkat permintaan jahe yang cenderung mengalamai peningkatan tiap tahun.
Sebenarnya apa sih khasiat jahe merah untuk konsumen? Berdasarkan ilmu kesehatan manfaat jahe merah yaitu sebagai penguat fungsi jantung, pencegah obesitas, anti diare dan mual, melancarkan peredaran darah, hingga yang paling umum digunakan yaitu sebagai obat herbal.
Baiklah, langsung saja sipendik sampaikan Trik Sukses Budidaya Jahe Merah..
Cara Budidaya Jahe Merah
Sekarang ini usaha jahe merah semakin digemari dan makin mendapatkan tempat di mata konsumen. Meskipun manfaat jahe merah sudah diketahui sejak bertahun-tahun lalu, trend positif produksi obat herbal turut membantu memberikan andil populernya olahan dari jahe. berbagai olahan jahe bisa memberikan efek yang bagus bagi tubuh manusia diantaranya untuk menambah stamina dan daya tahan tubuh. Salah satu jenis jahe yang mulai banyak dibudidayakan adalah jahe merah atau atau biasa disebut Jahe Sunti. Ciri-ciri Jahe merah adalah rimpangnya kecil,warnanya kuning kemerah-merahan, seratnya kasar, rasanya sangat pedas dan bau yang sangat tajam.
Syarat tanam untuk produksi Jahe Merah yang baik menggunkan tanah yang sebagian besar mengandung bahan organik atau humus dan sistem pengairan atau drainase yang baik. Jahe merah sesuai ditanam pada daerah yang beriklim sejuk dengan tingkat ketinggian 500-100 m dpl. Meskipun demikian sebenarnya Jahe Merah mampu tumbuh dan berkembang pada dataran rendah.
Cara Menanam Jahe Merah
Pada dasarnya Tanaman jahe dikembang biakkan secara vegetatif dengan menggunakan bagian rimpang. Sebelum Jahe Merah ditanam, terlebih dulu siapkan lahan dengan membuat bedengan pada lahan yang dibentuk dengan lebar 80 – 100 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan, jarak antar bedengan yaitu 40 – 50 cm. Pada bedengan dibuat alur sedalam 10 – 15 cm sebagai lubang tanam kemudian bibit ditanam sedalam 3 – 5 cm dengan tunas menghadap ke atas. Setelah tanam dapat diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun pisang terutama pada daerah-daerah yang penyinarannya cukup tinggi.
Setelah tanaman Jahe merah ditanam, tahapan selanjutnya adalah tahap pemeliharaan. Pada tahap pemeliharaan meliputi penyulaman untuk mengganti tanaman jahe yang tidak bisa tumbuh atau perkembangannya kurang baik. Metode lain adalah penyiangan tanaman jahe merah, supaya tidak terganggu oleh gulma. Penyiangan penting untuk dilakukan pada 3 bulan pertama.
Pada umur masa tanam satu bulan, pemupukan jahe merah perlu dilakukan dengan pupuk urea dan KCL. Jumlah pemupukan urea 400 kg/ha dan KCL 300 kg/ha. Pada saat usia jahe merah 3 bulan dilakukan pemupukan kembali dengan urea 400 kg/ha.
Panen Jahe Merah
Tanaman jahe umumnya dipanen tua setelah berumur 8 – 10 bulan saat kadar oleoresin optimum ditandai dengan rasa pedas dan bau harum. Khusus untuk jahe gajah bisanya dipanen disesuaikan dengan tujuan pemanfaatannya. Kemampuan produksi budidaya jahe jahe merah dan jahe emprit adalah 10 – 15 ton / ha.
Begitulah artikel sipendik berkaitan dengan Trik Sukses Budidaya Jahe Merah. Untuk mengasilkan produksi jahe merah yang tinggi disarankan untuk meningkatkan kadar humus dalam tanah. Selain itu perhatikan pula tahap pemeliharan dan pemupukan, karena akan sangat mempengaruhi hasil produksi budidaya jahe merah. Selamat berbisnis..